Laut Indonesia Butuh Pemuda Unggul Dalam Melakukan Penelitian
Secara geografis Indonesia termaksut negara kepulauan terbesar di dunia, Pulau-pulau yang membentang
dari
sabang sampai merouke, Hal ini
menjadi salah satu dasar mengapa Indonesia disebut dengan
Archipelagic State, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dimana laut bukan
dipandang sebagai pemisah tetapi sebagai wahana pemersatu Bangsa Indonesia.
Oleh
karena itu diperlukan sumberdaya manusia dalam menjaga dan mengelola wilayah
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditengan abad 21 ini, Dengan
harapan mempertahankan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam
industrialisasi perikanan. Industri
perikanan dan pemanfaatan laut di Indonesia membutuhkan banyak generasi
muda. Bukan hanya dalam hal pemanfaatan secara ekonomis tapi juga dalam hal
penelitian. Oleh karena itu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
yang memliki visi memajukan industri perikanan Indonesia sampai jangka panjang,
mencari anak-anak muda bangsa yang siap memajukan industri ini di masa depan.
"Saya
mengundang anak-anak nelayan masuk STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Jakarta. Saya
kasih jatah 10 di STP, monggo," kata Susi saat pidato di acara
penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan
dengan Perum Perindo, di Kepulauan Sangihe. (www.goodnewsfromindonesia.org)
Menteri Kelautan
dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ingin memajukan industri perikanan Indonesia
sampai jangka panjang. Susi pun mencari bibit-bibit yang siap memajukan
industri ini di masa depan. "Saya
mengundang anak-anak nelayan masuk STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Jakarta. Saya
kasih jatah 10 di STP, monggo," kata Susi saat pidato di acara
penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan
dengan Perum Perindo, di Kepulauan Sangihe, Kamis (12/5/2016). Buka Link Beasiswa Untuk Anak Nelayan Disini...
"Kedua,
saya mencari anak-anak juara 1-5 di SMA-nya untuk jadi doktor bahari di luar
negeri, ikut pendaftaran beasiswa akan ada 100 orang tiap tahun siap untuk membantu
masyarakat," jelasnya.Ia berharap, para bibit-bibit industri perikanan ini
bisa menjaga kedaulatan maritim Indonesia di masa mendatang.
"Saya
harapkan masyarakat bisa menjaga kedaulatan yang sudah kita rebut. Yang
ilegal-ilegal sedikit masih ada, saya berharap ke depan tidak ada lg. Tapi yang
sudah dimulai jangan sampai lepas. Laut milik kita, kedaulatan wilayah laut
harus kita jaga. Tahuna punya tugas luar biasa karena menjadi pulau terdepan,
harus paling nasionalis dan patriotis karena kalau tidak keutuhan NRKI
terancam," ujarnya.
Susi juga
berharap masyarakat setempat bisa terus melestarikan budaya menangkap ikan
ketimbang mencari profesi lain, misalnya membuka tambang di wilayah setempat. "Masyarakat
Tahuna harus punya prinsip mau hidup dari apa? Tambang? Ikan? Pariwisata? Kalau
dari Tambang mau jadi apa? Kuli saja. Jangan mau, terlalu cantik wilayah Tahuna
untuk dijadikan wilayah tambang, pemerintah juga jangan sampai mengizinkan
penambangan di kabupaten ini," jelasnya. "Karena
kalau ada tambang, ikannya hilang, lautnya tercemar, habis sudah. Tambang tidak
akan membawa manfaat untuk seluruh masyarakat. Tapi kalau ikan banyak, paling
tidak mancing sedikit dapat 2 ekor bisa buat makan, tambang tidak bisa
dimakan," ujarnya. (Detik.com 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar