Sabtu, 14 Mei 2016

Laut Indonesia Butuh Pemuda Unggul

Laut Indonesia Butuh Pemuda Unggul Dalam Melakukan Penelitian


Secara geografis Indonesia termaksut negara kepulauan terbesar di dunia, Pulau-pulau yang membentang dari sabang sampai merouke, Hal ini menjadi salah satu dasar mengapa Indonesia disebut dengan Archipelagic State, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dimana laut bukan dipandang sebagai pemisah tetapi sebagai wahana pemersatu Bangsa Indonesia.


Oleh karena itu diperlukan sumberdaya manusia dalam menjaga dan mengelola wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditengan abad 21 ini, Dengan harapan mempertahankan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam industrialisasi perikanan. Industri perikanan dan pemanfaatan laut di Indonesia membutuhkan banyak generasi muda. Bukan hanya dalam hal pemanfaatan secara ekonomis tapi juga dalam hal penelitian. Oleh karena itu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang memliki visi memajukan industri perikanan Indonesia sampai jangka panjang, mencari anak-anak muda bangsa yang siap memajukan industri ini di masa depan.
"Saya mengundang anak-anak nelayan masuk STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Jakarta. Saya kasih jatah 10 di STP, monggo," kata Susi saat pidato di acara penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan dengan Perum Perindo, di Kepulauan Sangihe. (www.goodnewsfromindonesia.org)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ingin memajukan industri perikanan Indonesia sampai jangka panjang. Susi pun mencari bibit-bibit yang siap memajukan industri ini di masa depan. "Saya mengundang anak-anak nelayan masuk STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Jakarta. Saya kasih jatah 10 di STP, monggo," kata Susi saat pidato di acara penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan dengan Perum Perindo, di Kepulauan Sangihe, Kamis (12/5/2016). Buka Link Beasiswa Untuk Anak Nelayan Disini...
"Kedua, saya mencari anak-anak juara 1-5 di SMA-nya untuk jadi doktor bahari di luar negeri, ikut pendaftaran beasiswa akan ada 100 orang tiap tahun siap untuk membantu masyarakat," jelasnya.Ia berharap, para bibit-bibit industri perikanan ini bisa menjaga kedaulatan maritim Indonesia di masa mendatang.
"Saya harapkan masyarakat bisa menjaga kedaulatan yang sudah kita rebut. Yang ilegal-ilegal sedikit masih ada, saya berharap ke depan tidak ada lg. Tapi yang sudah dimulai jangan sampai lepas. Laut milik kita, kedaulatan wilayah laut harus kita jaga. Tahuna punya tugas luar biasa karena menjadi pulau terdepan, harus paling nasionalis dan patriotis karena kalau tidak keutuhan NRKI terancam," ujarnya.
Susi juga berharap masyarakat setempat bisa terus melestarikan budaya menangkap ikan ketimbang mencari profesi lain, misalnya membuka tambang di wilayah setempat. "Masyarakat Tahuna harus punya prinsip mau hidup dari apa? Tambang? Ikan? Pariwisata? Kalau dari Tambang mau jadi apa? Kuli saja. Jangan mau, terlalu cantik wilayah Tahuna untuk dijadikan wilayah tambang, pemerintah juga jangan sampai mengizinkan penambangan di kabupaten ini," jelasnya. "Karena kalau ada tambang, ikannya hilang, lautnya tercemar, habis sudah. Tambang tidak akan membawa manfaat untuk seluruh masyarakat. Tapi kalau ikan banyak, paling tidak mancing sedikit dapat 2 ekor bisa buat makan, tambang tidak bisa dimakan," ujarnya. (Detik.com 2016)

Tidak ada komentar:

Ads Inside Post

Comments System

Disqus Shortname

Translate