Selasa, 26 April 2016
Senin, 25 April 2016
Jumat, 22 April 2016
Jumat, 01 April 2016
PROFIL KAWASAN KONSERVASI PULAU PASOSO KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA
KONDISI GEOGRAFIS
Pulau Pasoso merupakan pulau yang terletak di kawasan perairan Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala dengan luas kawasan wilayah Pulau Pasoso ± 525.407 m2 dan panjang pantai ±1000 m, dan secara topografi barkisar dari datar sampai dengan pegunungan. Untuk sampai di pulau tersebut butuh dua jam perjalanan dari Palu dan tiga jam dari Ibu Kota Kabupaten Donggala menuju pelabuhan Mapaga di desa Labean. Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi menggunakan kapal motor dengan jarak tempuh 3 jam perjalanan laut dari pelabuhan Mapaga menuju pulau Pasoso. Pelabuhan mapaga ini merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal kecil yang mengantar para penumpang menyeberang pulau-pulau kecil di kawasan pesisir pantai barat.
Gambar. Pulau Pasoso Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala
A. Kawasan Daratan
1. Klasifikasi Kemiringan Lereng
Pulau Pasoso merupakan daerah yang memiliki beberapa variasi permukaan lahan dengan topografi datar sampai dengan dataran-dataran rendah yang kemiringannya dibagi menjadi tiga kelas lereng yaitu kelas 0-3 % merupakan daerah yang memiliki relief datar dengan luas kawasan
± 8.391 m2, kelas 3%-16% merupakan daerah yang memiliki relief landai/ berombak dengan luas
kawasan ± 118.206 m 2, kelas 16-67% merupakan daerah yang memiliki relief bergelombang dengan luas kawasan ± 398.810 m 2.
2. Penggunaan Lahan
Pulau Pasoso yang terletak di Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala, merupakan kawasan yang memiliki luas wilayah ± 525.407 m2, Pulau Pasoso yang terdiri dari sebagian besar lahannya terdapat hutan lindung dan semak belukar yang menjadi tempat hidupnya habitat setempat. Pulau Pasoso selain kawasan hutan lindung dan daerah konservasi juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai daerah perkebunan kelapa dengan luas kawasan yang mencapai ± 92.458 m 2, sebagianya lagi sebagai area permukiman yang merupakan hamparan pasir putih yang menjadi tempat bertelurnya penyu hijau dengan luas kawasan ± 10.467 m 2. Kawasan ini di tumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang terdiri dari Formasi Baringtonia dan Formasi Pescaprae.(SAKADA BQD, 1995 Dalam Yayasan Ibnu Klaldum 2001:32)
B. Kawasan Perairan
1. Klasifikasi Kedalaman Laut
Pulau Pasoso memiliki kedalam laut yang bervariasi, hal ini disebabkan oleh posisi Pulau Pasoso yang letaknya di sebelah Utara Pulau Pasoso yang dibatasi oleh Selat Makasar yang mana selat tersebut memiliki kedalaman yang bervariasi antara 0-2.718 m sedangkan sebelah Selatan Pulau Pasoso dibatasi oleh Teluk Tambu yang mana kedalamannya terdiri dari 0-371 m. Pesisir Pantai Pulau Pasoso yang merupakan area penyelaman baik diving maupun snorkling yang memiliki kedalaman 5-23 m dengan tutupan terumbu karang yang berfariasi dengan berbagai jenis biota-biota lainnya.
2. Klasifikasi Meteri Dasar Permukaan Laut
Kondisi umum materi dasar Pulau Pasoso di dominasi oleh karang keras dengan tutupan terumbu 40%-80% sepanjang perairan Pulau Pasoso diantaranya jenis karang tersebut merupakan jenis karang; Acropora cervionis, Acropora elegantula, Acropora acuminate, Acropora micropthalma, Acropora latistella, terumbu karang bentuk lembaran daun, berbentuk meja (tabulata), karang lunak, encrusting (merayap) tutupan terumbu karang tersebut tersebar di sepanjang pesisir Pulau Pasoso berada pada kedalaman 3 meter sampai dengan 30 meter.
3. Kecepatan Arus Laut
Kecepatan arus perairan Pulau Pasoso dengan kondisi gelombang dan arus perairan kawasan pantai Pulau Pasoso relatif sedang hingga besar, yang diakibatkan posisinya yang terbuka di antara Selat Makasar dan Teluk Tambu. Keberadaan pantai ini, di beberapa bagian pantainya yang berhadapan langsung dengan laut lepas mengakibatkan wilayah pantai ini rentan terkena proses abrasi oleh gelombang, khususnya pantai sebelah Utara Pulau Pasoso.
1. Klasifikasi Kecerahan Air Laut
Kecerahan air laut yang ada di perairan Pulau Pasoso tergolong sangat baik, tingkat sedimentasi terhadap pencemaran tergolong rendah, hal ini diperkirakan oleh jarak Pulau Pasoso dengan daratan terbilang cukup jauh, karena untuk mencapai Pulau Pasoso dibutuhkan waktu ±1 jam dari desa yang terdekat yaitu Desa Manimbaya
POTENSI WISATA
Pulau Pasoso dengan keunikannya selain areal wilayah konservasi penyu hijau dan keindahan alam bawah laut, Pulau Pasoso juga memiliki daya tarik sebagai kawasan habitat hutan tropis dataran rendah, seperti burung migran, burung kakatua jambul putih, burung gosong, kepiting kenari, pada lokasi tersebut kita juga dapat menikmati matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset).
Wisata pantai dan laut Pulau Pasoso yang telah ditetapkan pemerintah daerah Kabupaten Donggala merupakan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang memiliki taman laut dan sumberdaya alam yang besar, baik yang ada di daerah daratan maupun perairan”. (Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013).
Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sulawesi Tengah Tahun (2009), Pulau Pasoso secara ekonomis mempunyai potensi yang sangat kaya akan perairan yang relatif luas, sumberdaya laut dan sumberdaya pariwisata. Jika berhasil dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan, Pulau Pasoso bukan saja akan menjadi sumber pertumbuhan baru, melainkan sekaligus akan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah dan kelompok sosial.
Sebagai kawasan yang memiliki kecirian khusus, pengelolaan Pulau Pasoso memerlukan format yang sedikit berbeda dengan wilayah regional lain, khususnya yang ada di daratan (mainland). Pengembangan pulau-pulau kecil memiliki karakteristik khusus dalam pengelolaannya. Pulau Pasoso pada umumnya memiliki sumberdaya alam yang berbeda dengan wilayah lain, baik aspek lingkungan dan budaya yang khas sehingga wilayah ini potensial untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari.
Pesona alam bawah laut Pulau Pasoso yang memberikan panorama alam yang bervariasi dengan berbagai macam terumbu karang dan jenis ikan dapat dijumpai di daerah ini dengan melakukan pemancingan, snorkling, dan diving. Menurut informasi masyarakat yang tinggal dan menjaga kelestarian Pulau Pasoso daerah ini sering dijadikan objek pemancingan bahkan Pulau Pasoso sudah 2 (dua) kali didatangi oleh salah satu tim TRANS TV yang menjadikan daerah ini lokasi pemancingan, Mancing Mania. Dengan keunggulan dan kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki Pulau Pasoso perlu mendapatkan pengembangan/pembagunan yang mendukung untuk wisata bahari.
Dalam hal ini pembangunan yang dimaksud adalah perbaikan infrastruktur, karena infrastruktur yang ada saat ini seperti penginapan/cottage, dermaga pelabuhan, listrik, dan penyulingan air untuk masyarakat maupun wisatawan yang datang, belum tersedia untuk mendukung pengembangan kawasan parawisata Pulau Pasoso, sehingga membutuhkan prasarana dan saran terkait infrastruktur yang ada seperti penginapan/cottage yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), perkapalan/transportasi yang di khususkan untuk wisatawan yang datang di Pulau Pasoso, jaringan listrik serta penyediaan air bersih dan sarana informasi terkait sumberdaya alam, sebagai sarana utama untuk mendukung pengembangan kawasan wisata bahari yang ada di Pulau Pasoso.
Salah satu biota laut yang hidup di Pulau Pasoso adalah Penyu Hijau
Langganan:
Postingan (Atom)